Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Berteduh di Bawah Batang Pohon

Gambar
Langkah kaki Berjalan dari arah Utara Menuju tempat nyaman Di selatan  Terasa sangat cepat sampai Di selatan Ibarat di dorong keingingan dan harapan  Tak lain hati merasa di bantu angin Untuk sampai di tempat itu  Mulai untuk duduk memandang ke arah selatan Kadang arah barat kadang juga sesekali menoleh  Ke Utara  Tidak bisa memandang Ketimur sebab terhalang  Pohon yang berdiri sangat lama  Lamanya pohon berdiri membuat kokok kuat  Dan besar Semakin bertambah waktu duduk di rindang nya pohon Angin menerpa  Dari semilir hingga angin yang kencang Seakan angin dari arah mana saja  Makin lama angin semakin kencang  Angin angin yang berdatangan  Seakan membawa uap air dan menjadi awan Yang semakin menggumpal di atas langit Semakin banyak gumpalan awan Semakin abu abu bahkan menghitam  Di sisi lainya nya  Yang tadi warna langit biru bersih  Sela beberapa waktu ada butiran air jatuh  Membasahi kepala  Aku menoleh keatas dan ternyata gerimis udah beberapa saat Aku tidak tahu  sebab di bawah po

Kadang Kita Lelah

Malam dingin menyelimuti Bulan yang tidak tampak Di atas terlihat gumpalan air yang seakan ingin jatuh  Bahkan cahaya bintang pun tak terlihat Kau datang dan rebahkan kepalamu di pangkuan ku Mulai ku belai rambumu dan ke elus pipimu Sedikit demi sedikit matamu mulai berat  Dan akhirnya pun terpejam Aku menunduk kan muka menatap raut  wajah mu  Kulihat kelopak matamu yang terlihat begitu lelah Ingin ku mulai membelai kelopak matamu yanng lelah Tapi aku takut matamu Terbuka Kibiarkan kau lelap dan semakin lelap Dalam hati aku berkata Istirahatlah kamu lelah  Karena kalau kamu sudah bangun Banyak gelombang dan batu penghalang  dalam perjalanan Tapi aku yakin kamu mampu  Menahan ombak dan mengahncurkan batu penghalang Hanya satu ingat kamu tidak sendiri Ada allah yang selalu ikhlas menjagamu

Bimbang

Sebuah kicuan datang menghampiriku Di situ aku tertegun merenung  Bukan aku banyak pikiran atau apa  Melainkan melihat isi hati ku terdalam Apakah sudah mulai bersih atau tambah menghitam Di sela tertegun  aku mulai beranjak berdiri Tapi mau kamana aku setelah berdiri  Pikiran ku yang runyam memaksa untuk mengangkat kaki Setapak demi setapak yang tak tau arah kemana Terasa bingung niat dan serta pergerakan ku  Bahkan otak ku juga tidak sejajar Setelah beberapa sekian detik bahkan menit  Aku mulai sadar apa yang aku lakukan  Sembari berpikir mengingat apa yang aku lakukan  Aku duduk kembali  Menepuk dada berfikir apa yang terjadi tadi  Apa yang aku lakukan  Terasa kosong , hampa dan mungkin setengah tak sadar Ya sudah lah mungkin itu kemauan tubuh tapi hati tidak ingin melakukan

Dimana Wakil Kami

Gambar
Hey .. kau Yang di sana ..... !!! Duduk dengan Kursi Empuk  Dengan ruangan tinggi yang dingin  Hawa sejuk dari AC yang menyelimuti tubuh mu Tolong Dengarkan kami di sini  Yang berbalut panasnya mentari  Yang tidak kenal akan kotor dan sakit Bahkan kami  kadang hanya menghirup  Udara sisa dari kentutmu  Kami juga ingin hidup mewah  Akan tetapi hidup layak saja kami tertekan  Oleh semua peraturanmu Oleh semua kebijakanmu Tolong dengarkan kami... ! Hidup layak bukan hidup mewah Hanya kemakmuran yang kami inginkan Kami hanya bisa berteriak...!! Dimana wakil kami Dimana wakil kami Kumohon berpihaklah kepada kami  Kumohon belalah kami  Kumohon jadilah tempat bersandar kami Kumohon sampaikan tangisan kami

Memaksa Tertawa Dalam Dahaga

Perlahan matahari tepat di atas kepala Mendengar riuh suara kendaraan Seorang Duduk memegang Sebatang Rokok Dihisapnya sebatang Rokok di iringi keringat bercucuran Di tambah pula terik matahari yang menyengat Diantara riuh orang berbincang Terdengar suara keras Sebuah teriakan  Dimana waktu itu dia menoleh   Tatkala dia mendengar kabar  Kabar yang mungkin di anggap duka Akan tetapi dia menjunjung kabar duka tersebut Demi menjunjung profesionalisme dia  Bibir berkata apa dan hati berkata apa Hanya dia yang tau