Postingan

Geremis Itu Indah

Angin mulai Menderu - Nderu Terkumpul awan hitam yang Begitu Tipis Awan hitam Mulai rata Di atas Tempatku Singgah Sudah tetlihat menggelapkan Awan Biru Selang Berapa Detik ku melihat Ke Atas Percikan air jatuh di atas kepala  Membuat kepala merasa dingin dan Basah  Makin banyak percikan Berkumpul di atas Kepala Jatuh mengalir membasahi kening Dan Pipi Begitu juga Pundak Mulai Basah Basahnya Hanya fokus di atas Pundak Sambil tersapu angin Percikan Air melayang layang Kadang Jatuh mengenai daun daun  Kadang jatuh melayang langsung ketanah  Kulihat itu Sungguh elok Ibarat melihat tarian yang meliuk liuk  Tapi ini air yang menetes dari atas seakan menari berliuk liuk Untuk sampai Kebawah  Begitu indah Air hujan ini  Karena kuasa MU Dan ku anggap ini nikmatmu Maaf kan kan lah Aku kami dan semua  Yang Kurang Bersyukur .

Berteduh di Bawah Batang Pohon

Gambar
Langkah kaki Berjalan dari arah Utara Menuju tempat nyaman Di selatan  Terasa sangat cepat sampai Di selatan Ibarat di dorong keingingan dan harapan  Tak lain hati merasa di bantu angin Untuk sampai di tempat itu  Mulai untuk duduk memandang ke arah selatan Kadang arah barat kadang juga sesekali menoleh  Ke Utara  Tidak bisa memandang Ketimur sebab terhalang  Pohon yang berdiri sangat lama  Lamanya pohon berdiri membuat kokok kuat  Dan besar Semakin bertambah waktu duduk di rindang nya pohon Angin menerpa  Dari semilir hingga angin yang kencang Seakan angin dari arah mana saja  Makin lama angin semakin kencang  Angin angin yang berdatangan  Seakan membawa uap air dan menjadi awan Yang semakin menggumpal di atas langit Semakin banyak gumpalan awan Semakin abu abu bahkan menghitam  Di sisi lainya nya  Yang tadi warna langit biru bersih  Sela beberapa waktu ada butiran air jatuh  Membasahi kepala  Aku menoleh keatas dan ternyata gerimis udah beberapa saat Aku tidak tahu  sebab di bawah po

Kadang Kita Lelah

Malam dingin menyelimuti Bulan yang tidak tampak Di atas terlihat gumpalan air yang seakan ingin jatuh  Bahkan cahaya bintang pun tak terlihat Kau datang dan rebahkan kepalamu di pangkuan ku Mulai ku belai rambumu dan ke elus pipimu Sedikit demi sedikit matamu mulai berat  Dan akhirnya pun terpejam Aku menunduk kan muka menatap raut  wajah mu  Kulihat kelopak matamu yang terlihat begitu lelah Ingin ku mulai membelai kelopak matamu yanng lelah Tapi aku takut matamu Terbuka Kibiarkan kau lelap dan semakin lelap Dalam hati aku berkata Istirahatlah kamu lelah  Karena kalau kamu sudah bangun Banyak gelombang dan batu penghalang  dalam perjalanan Tapi aku yakin kamu mampu  Menahan ombak dan mengahncurkan batu penghalang Hanya satu ingat kamu tidak sendiri Ada allah yang selalu ikhlas menjagamu