Postingan

Memaksa Tertawa Dalam Dahaga

Perlahan matahari tepat di atas kepala Mendengar riuh suara kendaraan Seorang Duduk memegang Sebatang Rokok Dihisapnya sebatang Rokok di iringi keringat bercucuran Di tambah pula terik matahari yang menyengat Diantara riuh orang berbincang Terdengar suara keras Sebuah teriakan  Dimana waktu itu dia menoleh   Tatkala dia mendengar kabar  Kabar yang mungkin di anggap duka Akan tetapi dia menjunjung kabar duka tersebut Demi menjunjung profesionalisme dia  Bibir berkata apa dan hati berkata apa Hanya dia yang tau 

MUNGKIN

Perlahan aku berjalan  Di temani alas kaki yang rapuh Sedikit demi sedikit tanjakan kakiku menapak Di situ pula aku sambil menoleh ke kanan untuk berbelok Ada bangku besar yang biasa untuk duduk  Di situ pula aku meletak kan badan ku  Sambil mengangkat kaki ku sebelah kiri  Kupegang pula biar tidak jatuh  Disaat itu pula aku melepas alas kaki yang agak rapuh Melihat ke kanan kekiri kenapa tidak ada sosok yang lewat Apa mungkin mereka semakin hilang Apa mungkin mereka beralih ke jaman  Apa mungkin suasana yang dulu hilang Apa mungkin ini akan berlanjut Ah.. itu tidak mungkin kata hati ku Hanya kuasaMu yang aku yakini 

Kala

Gambar
Membentang sebuah Kerinduan Terlukis jarak yang Indah Saat masa berganti  Di titik sebuah Waktu  Terbentang alunan suara angin yang Menderu Terngiang pembicaraan Manusia bercerita Disaat ricuh orang berdiskusi Disitu pula aku  menunggu  Bergeliat pohon melambai karena angin yang kencang Berterbangan daun daun yang gugur  Tepat jatuh di depan Seseorang yang duduk bersila Dan waktu ini tak akan terlupa