Postingan

FPI Ancam Sweeping Rumah Luna Maya

Gambar
Front Pembela Islam (FPI) geram melihat peredaran video mesum mirip Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. FPI mengancam akan melakukan sweeping di kediaman Luna. "Kita akan sweeping, datangi rumah Luna Maya. Luna Maya pernah melecehkan FPI, ya jangan main-main sama FPI. Kita lihat saja nanti," ujar Ketua DPD FPI DKI Habib Salim Umar Alatas, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (14/6/2010). FPI hari ini datang ke Polda Metro Jaya untuk mendesak agar kasus video porno artis ini segera diusut tuntas. Mereka ingin agar ketiga artis tersebut segera ditahan. "Kita meminta Kapolda dan Kapolri untuk menangkap dan menahan Ariel, Luna dan artis porno yang videonya beredar yang dapat merusak moral bangsa. Kita melihat mereka sebagai bom moral, yang bisa memakan korban jutaan orang," ujar Habib Salim. FPI tidak mau tahu dalih artis tersebut bahwa video yang beredar merupakan koleksi pribadi, dan bukan mereka yang menyebarkan. "Itu pertanyaan kita, kena

Warga RI Asal Timtim Mohon Atensi Pemerintah

Gambar
Puluhan ribu warga Indonesia asal Timor Timur yang tersebar dari Atambua, Kupang dan berbagai pelosok Provinsi Nusa Tenggara Timur bahkan ke beberapa provinsi minta atensi Pemerintah atas nasibnya yang mayoritas berada di bawah garis kemiskinan. "Sejak gelombang awal para pengungsi lari dari Timor Timur (kini berubah jadi Timor Leste), kami dijanjikan mendapatkan tempat tinggal layak huni, fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak dan pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang sesuai," kata salah satu pimpinan warga RI eks pengungsi dari Timor Timur (Timtim), Robby Dikurtis Korinus, melalui hubungan telepon seluler, di Jakarta, Minggu. Tapi dalam kenyataan, katanya, mayoritas penduduk terlunta-lunta. Pihaknya juga pernah mengadu kepada Komisi I dan Komisi II DPR RI periode sebelumnya, tetapi menurutnya, hingga kini belum ada atensi serius. "Kami ini prointegrasi dan cinta `Merah Putih` asli. Harta benda bahkan nyawa saudara-saudara kami tertinggal tanpa jejak y

Razia Ponsel Siswa Tak Efektif

Gambar
Pengamat pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang, Muhdi, menilai, razia telepon seluler yang dilakukan terhadap para siswa untuk mengantisipasi peredaran video porno, tak efektif. "Razia ponsel yang dilakukan terhadap para siswa hanya dilakukan di sekolah, bagaimana setelah mereka pulang sekolah," kata Muhdi yang juga Rektor IKIP PGRI Semarang itu di Semarang, Minggu. Menurut dia, kekhawatiran pihak sekolah terhadap peredaran video porno di kalangan siswa terkadang disikapi secara spontan dengan melakukan razia, padahal hal itu justru tidak terlalu efektif. Terlebih lagi, kata dia, kekhawatiran itu semakin besar dengan merebaknya peredaran video porno dengan pemeran mirip artis yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan masyarakat. Ia mengatakan pihak sekolah harus menerapkan pendidikan karakter dan mental siswa secara optimal sehingga mereka tak mudah goyah ataupun tergoda dengan hal-hal negatif yang terjadi. "Kalau karakter, kepribad