Postingan

Warga RI Asal Timtim Mohon Atensi Pemerintah

Gambar
Puluhan ribu warga Indonesia asal Timor Timur yang tersebar dari Atambua, Kupang dan berbagai pelosok Provinsi Nusa Tenggara Timur bahkan ke beberapa provinsi minta atensi Pemerintah atas nasibnya yang mayoritas berada di bawah garis kemiskinan. "Sejak gelombang awal para pengungsi lari dari Timor Timur (kini berubah jadi Timor Leste), kami dijanjikan mendapatkan tempat tinggal layak huni, fasilitas pendidikan yang memadai bagi anak-anak dan pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang sesuai," kata salah satu pimpinan warga RI eks pengungsi dari Timor Timur (Timtim), Robby Dikurtis Korinus, melalui hubungan telepon seluler, di Jakarta, Minggu. Tapi dalam kenyataan, katanya, mayoritas penduduk terlunta-lunta. Pihaknya juga pernah mengadu kepada Komisi I dan Komisi II DPR RI periode sebelumnya, tetapi menurutnya, hingga kini belum ada atensi serius. "Kami ini prointegrasi dan cinta `Merah Putih` asli. Harta benda bahkan nyawa saudara-saudara kami tertinggal tanpa jejak y

Razia Ponsel Siswa Tak Efektif

Gambar
Pengamat pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang, Muhdi, menilai, razia telepon seluler yang dilakukan terhadap para siswa untuk mengantisipasi peredaran video porno, tak efektif. "Razia ponsel yang dilakukan terhadap para siswa hanya dilakukan di sekolah, bagaimana setelah mereka pulang sekolah," kata Muhdi yang juga Rektor IKIP PGRI Semarang itu di Semarang, Minggu. Menurut dia, kekhawatiran pihak sekolah terhadap peredaran video porno di kalangan siswa terkadang disikapi secara spontan dengan melakukan razia, padahal hal itu justru tidak terlalu efektif. Terlebih lagi, kata dia, kekhawatiran itu semakin besar dengan merebaknya peredaran video porno dengan pemeran mirip artis yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan masyarakat. Ia mengatakan pihak sekolah harus menerapkan pendidikan karakter dan mental siswa secara optimal sehingga mereka tak mudah goyah ataupun tergoda dengan hal-hal negatif yang terjadi. "Kalau karakter, kepribad

Batik Unik dengan Spon dan Solder

Magelang: Membatik menggunakan canting dan kain mungkin sudah biasa. Namun para pelajar di Magelang, Jawa Tengah, mereka membatik dengan media solder dan busa spon. Beragam corak hasil dari membatik dengan solder dan spon ternyata tak kalah unik dan indah. Terbukti mulai dari corak batik klasik, kontemporer, tokoh pewayangan, hingga flora dan fauna bisa dibuat dengan alat yang tak biasanya dipakai untuk membatik tersebut. Seni membatik dengan solder dan spon dilakukan anak-anak Sekolah Menengah Pertama Negri 1 Salaman, Magelang. Ide tersebut datang dari guru Seni Rupa Musriyanto yang mengaku ingin membuat batik dengan metode berbeda. Untuk membuat batik solder sangatlah mudah. Pertama, alat yang dibutuhkan hanya busa spon dan solder. Selanjutnya, spon diberi gambar sesuai motif batik menggunakan pensil. Setelah gambar jadi, barulah diberi warna menggunakan cat akrilik. Gambar yang sudah jadi itu kemudian diberi warna ulang dengan solder. Karena sifat spon yang mudah terbakar oleh so