Postingan

Satgas: Suap Bakrie Harus Diusut

Gambar
Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Deny Indrayana mengatakan, pernyataan tersangka kasus korupsi  Gayus Tambunan soal suap yang diterimanya dari sejumlah perusahaan Grup Bakrie harus ditindaklanjuti penyelidik Polri. "Informasi itu sepihak dari Gayus dan harus diverifikasi. Tetapi saya yakin penyidik kepolisian yang dipimpin Mathius Salempang (Ketua Tim Penyidik Mabes Polri Irjen Mathius Salempang) akan melakukannya," kata Deny di Jakarta, Jumat (4/6/2010). Menurut Denny, tim penyidik Polri harus mencari apakah informasi yang diungkap Gayus sesuai dengan fakta atau tidak. "Biar proses hukum yang harus membuktikan," katanya. Sebelumnya diberitakan, tiga perusahaan Grup Bakrie diduga menyetor tujuh juta dolar AS atau sekitar Rp 65 miliar untuk "membereskan" persoalan pajak mereka. Dana itu dialirkan melalui Gayus H. Tambunan, tersangka korupsi dan pencucian uang. Kemudian, duit itu mengalir ke sejumlah pejabat Direktorat Jenderal Pajak, di anta

Keluarga dan Kerabat Doakan Hasan Tiro

Aceh Besar: Doa bersama untuk mendiang Teungku Muhammad Hasan di Tiro alias Hasan Tiro masih berlangsung hingga Jumat (4/6) malam. Acara digelar di tiga tempat. Pertama, makam Hasan Tiro di Meureu, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam. Serta, rumah keluarga almarhum deklarator Gerakan Aceh Merdeka tersebut dan kediaman Ketua DPRD Aceh. Di sela-sela doa bersama, pihak keluarga menyatakan anak dan istri Hasan Tiro yang berada di Amerika Serikat, tidak bisa ke Indonesia. Menurut keluarga, anak Hasan Tiro yang bernama Karim harus mengurus ibunya yang sudah mulai uzur. Di AS, Karim menjadi dosen di sebuah universitas di Ohio.(

Pendukung Palestina Datangi Kedubes Mesir

akarta: Simpatisan dan pendukung kemerdekaan Palestina mendatangi Kedutaan Besar Mesir di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (4/6). Mereka mendesak Mesir segera membuka akses masuk ke Palestina agar bantuan buat warga Gaza bisa segera disalurkan [baca: Mesir Buka Perbatasan Gaza]. Dalam aksinya, pengunjuk rasa yang tergabung dalam Komunitas Voice of Palestina terlebih dahulu melakukan long march. Mereka berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia sampai ke Kedubes Mesir. Selain mendesak Mesir, mereka juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa memberi sanksi kepada Israel. Bahkan, jika perlu PBB membentuk tim pencari fakta kasus penyerangan di Kapal Mavi Marmara, beberapa hari silam [baca: PBB Akan Kirim Misi Pencari Fakta]