Postingan

Plus Minus Melahirkan Dalam Air

Gambar
Metode melahirkan di dalam air atau water birth semakin populer dan menjadi tren persalinan. Banyak yang merasakan manfaatnya. Selain mampu mereduksi rasa sakit, persalinan di dalam kolam berisi air hangat juga membuat ibu hamil memiliki tenaga lebih untuk mengejan. Seperti dikutip dari Modernmom.com, beberapa penelitian bahkan mengklaim bahwa metode melahirkan dalam air juga bermanfaat bagi bayi yang akan dilahirkan. Berdasar laporan Waterbirth Internasional, metode ini membutuhkan sebuah kolam bersalin khusus berisi air dengan suhu 95-100 derajat Fahrenheit. Sangat disarankan menghindari penggunaan bathtubs atau kolam anak kecil, karena sulit akan mempertahankan suhu yang tepat. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang water birth. Manfaat Melahirkan di dalam air membantu ibu hamil merasa lebih rileks sehingga dapat mengurangi rasa sakit saat persalinan. Dalam rendaman air, kulit akan memiliki elastisitas lebih besar, sehingga memperkecil risiko robek pada jalan

Cemari Lingkungan, Warga Minta Pabrik Ditutup

Gambar
Karawang: Ratusan warga dua desa berunjuk rasa di Kantor Bupati Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/5), mendesak agar PT KPSS ditutup. Pasalnya, keberadaan pabrik yang memproduksi baja ini merugikan mereka mulai dari bising mesin hingga asap pabrik yang menggangu pernapasan. Warga menilai pihak pabrik bersikap cuek terhadap warga. Sejak didirikan beberapa tahun lalu, pabrik tidak perna menanggapi keluhan warga. Asap dibuang bebas tanpa penyaringan. Debu asap terus mengepul bebas ke udara sehingga mengotori lingkungan. Demonstrasi ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya warga berunjuk rasa di lokasi pabrik. Tapi pihak pabrik tidak pernah menuruti permintaan warga atas dampak pencemaran. Keluhan ini juga sempat dilaporkan ke pemerintah daerah setempat. Namun pemkab terkesan tutup mata.

Pakai Sepatu yang Sama Selama 4 Tahun

Gambar
Murid ini menepati janjinya. Empat tahun lalu, di Tampa, AS, seorang siswa baru mengatakan kepada guru bahasa Spanyolnya bahwa dia akan mengenakan sepasang sepatu yang sama hingga dia lulus. Ketika hari hujan, murid itu selalu membungkus sepatunya dengan kantong plastik. Empat tahun berlalu dan Ben Hedblom menepati janjinya. Dia terus mengenakan sepatu yang sama setiap hari hingga kelulusannya bulan depan. Gurunya mungkin harus mencukur rambut dan alisnya jika Hedblom berhasil menepati janjinya. Kapten tim sepak bola berusia 17 tahun itu mengatakan, taruhan empat tahun lalu itu hanyalah canda semata. Hedblom mengatakan, taruhan itu membuatnya percaya diri dan tidak khawatir akan persepsi orang lain mengenai sepatunya itu. Tindakan Hedblom bahkan membawa inspirasi kakak kelasnya untuk membuat sebuah proyek yang intinya mengetahui psikologi di balik persepsi. Sebenarnya, sang guru bahasa Spanyol itu, Adrian Antonini, meninggalkan sekolah itu tidak lama setelah taruhan dibuat. Dia